Kultum Tentang Menuntut Ilmu


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِّ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah Swt. Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada jungjunan kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.
Tanpa memperpanjang muqodimah, langsung saja kami akan menyampaikan sedikit materi dan renungan tentang ”Menuntut Ilmu”
Saudaraku, muslimin wal muslimah rohimakumullah,
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa ilmu adalah kunci untuk menyelesaikan segala masalah, baik permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan beragama maupun permasalahan yang berhubungan dengan duniawi. Ilmu diibaratkan dengan cahaya, karena ilmu memiliki fungsi sebagai petunjuk kehidupan manusia, pemberi cahaya bagi orang yang berada dalam kegelapan.
Sungguh, manusia itu lahir dalam keadaan tidak tau apa-apa, kemudian Allah SWT. memberikan rahmat kepada manusia seperti pendengaran dan penglihatan untuk mendapatkan informasi mengenai suatu kejadian, belajar dari banyak hal sampai akhirnya menjadi tau, namun menjadi tau saja tidak cukup, kemudian Allah SWT. memberikan hati agar manusia bisa menimbang mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan ilmu yang telah mereka dapatkan.
Saudaraku, muslimin wal muslimah rohimakumullah
Menuntut ilmu adalah hal yang paling wajib dilakukan manusia untuk memperluas wawasan sehingga derajat kita pun terangkat. Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaimana dituturkan oleh Nabi Muhammad SAW.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةِ
Yang artinya: “Menuntut ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan”(HR. Ibnu Majah).
Mencari ilmu agama bagi setiap muslimin dan muslimah hukumnya wajib, bukan pilihan. Kalau ilmu umum antum punya pilihan, tapi kalau ilmu agama tidak. “Tapi saya sibuk ustad?” ini kan zaman modern, ada kan earphone, tempelkan ke telinga dengarkan ceramah! Sambil main, sambil ngisi waktu luang, dengarkan ceramah ataupun murottal, itu bermanfaat. Bukan lagi musik, lagi galau-galaunya dengarkan musik bertema sedih, apakah rasa galau bisa hilang? Tidak, justru itu akan menambah kegalauan kita, atau bahasa kerennya “Baper”. “Kalau begitu, apa hukumnya musik?” untuk jawabannya, lihat liriknya, bagaimana penyanyinya, goyangannya dipanggung, apakah mengantarkan kita ke Surga? Tanya hati nurani antum sendiri!
Saudaraku, muslimin wal muslimah rohimakumullah
Jangan lewatkan satu hari tanpa menuntut ilmu, karena ilmu dapat mengangkat derajat kita dihadapan Allah SWT. dalam QS. Al-Mujadalah:11, Allah berfirman:
اللهُ الَّذِيْنَءَامَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوالْعِلْمَ دَرَجَاتِ
Yang artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
Islam tidak anti terhadap ilmu umum, islam menganjurkan. Tapi ilmu yang harus dituntut oleh seorang hamba, itu ilmu tentang Tuhannya. “Kenapa aku disini? Untuk apa aku disini?”. Belajar rukun islam, rukun iman, belajaruntuktaatkepada Allah. Keutamaan orang yang berilmu tidak dapat dipungkiri. Jangankan ilmu agama, punya ilmu umum saja orang dihormati. Tapi seorang profesor dibidang kimia, belum tentu sholatnya benar, belum tentu wudhunya benar, belum tentu ibadahnya benar. Kita dituntut untuk menuntut ilmu itu ilmu agama, yang berkaitan dengan dirinya.
“Barang siapa yang tidak pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu, disepanjang hidupnya dia akan menjadi orang yang bodoh”, Rosulullah SAW. bersabdayang artinya:
 “Keutamaan orang berilmu dibanding dengan ahli ibadah, seperti keutamaan bulan purnama atas segala bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham (tetapi) mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mampu mengambilnya, berarti dia telah mengambil keberuntungan yang banyak.”(HR. Abu Dawud dan Thirmizi).
Seorang yang berilmu akan kembali ke jalan yang benar, sehingga ketika ia melakukan sesuatu selalu didasari akan kebenaran. Kebenaran akan mengarahkan seseorang kepada sesuatu yang bersifat hakiki dan tidak ada yang bersifat hakiki selain Allah SWT. sehingga ilmunya akan menuntunnya untuk beribadah. Nabi SAW. bersabda:
وَ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا أِلَى الْجَنَّةِ
Yang artinya: “Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim)


Saudaraku, muslimin wal muslimah rohimakumullah
Kalau kita ingin masuk surga dengan cara yang paling cepat, cobalah menuntut ilmu agama. Ini bukan berarti kita meremehkan ilmu umum, tidak sama sekali. Tapi ilmu yang paling utama adalah ilmu yang mengantarkan kita ke surga. Maka Rosulullah pernah bersabda seperti yang disebutkan diatas, bahwa siapa yang menuntut ilmu akan dimudahkan jalannya menuju surga. Karena apa? Dengan belajar ilmu agama dia tau, “Owh, ini haram, ini halal. Owh ternyata ini gak boleh, owh ternyata ini diperintahkan, ternyta ini sunah, dan ternyata ternyata....”. kapan dia tau? Dari agama. Dari mana tau bahwa 2 rakaat sebelum subuh itu lebih baik dari dunia dan seisinya? Dari kitab apa kita dapet? IPS.. atau IPA.. gak dapet, semua itu dari hadist. Dari mana kita tau bahwa Nabi SAW. melarang tidur setelah Subuh dan setelah ‘Asar? Dari mana kita tahu bahwa tidak bersuci (istinja’) sehabis kencing itu melahirkan azab kubur? Semuanya dari Al-Qur’an dan as-sunnah.
Saudaraku, muslimin wal muslimah rohimakumullah
Menuntut ilmu tidak semata-mata untuk beribadah, tapi juga untuk urusan dunia. Karena sebuah riwayat menjelaskan bahwa manusia dianjurkan untuk mengejar dunia seolah-olah kamu akan hidup selamanya dan kejarlah akhirat seolah-olah kamu akan kembali kepada-Nya esok. Sudah tentu untuk dapat bertahan dalam kehidupan harus disertai dengan ilmu karena tanpa ilmu seorang tidak akan memiliki nilai apa-apa. Selain ilmu agama, menuntut ilmu seperti sejarah, ilmu alam, sosial, dan ilmu umum lainnya juga merupakan kewajiban meskipun sebagian ulama menggolongkan hukumnya pada fardhu khifayah. Namun, dalam menuntut ilmu juga ada batasannya, seperti menuntut ilmu yang menjadikan seseorang menjadi syirik atau bahkan merusak diri sendiri seperti ilmu sihir, santet dan ilmu kebal. Ilmu yang membawa lebih banyak mudharat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain tentunya harus dihindari.
Menuntut ilmu tidak semata-mata untuk beribadah tapi juga untuk kebahagiaan manusia itu sendiri. Allah SWT. memberikan perintah yang ketika dilaksanakan akan lebih banyak bermanfaat bagi manusia dibandingkan meninggalkannya. Dalam sebuah riwayat seorang Sahabat memberi penjelasan kepada seorang muslim perihal cara mendapatkan kebahagiaan dunia dengan ilmu.
مَنْ أَرَادَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ, وَ مَنْ أَرَادَ الْاَاخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ, وَ مَنْ أَرَادَ هُمَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ
“Siapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka harus dengan ilmu. Siapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka harus dengan ilmu. Siapa yang menginginkan (kebahagiaan) keduanya (dunia dan akhirat), maka harus dengan ilmu.”
Saran ini disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib ketika nabi masih hidup dan pada saat itu nabi diam sedang diamnya itu tanda bahwa nabi setuju, dengan kata lain diamnya nabikala itu memberikan pembenaran atas perkataan Ali.
“Orang yang berilmu akan lebih sulit disesatkan oleh Syaiton dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu.”


Tentu saja sangat banyak manfaat dari seseorang yang menuntut ilmu. Tidakalah cukup waktu hanya untuk membahas keutamaan dari ilmu, seperti salah satu contohnya keutamaan ilmu dimasukan ke dalam amal jariah yang tidak terputus pahala bagi orang yang menyebarkannya meskipun telah meninggal, oleh karena itu marilah perbanyak menuntut ilmu baik ilmu dunia maupun akhirat, dan janganlah pelit membagikan ilmu tersebut karena sesungguhnya itu adalah amal jariah yang tiada putus pahalanya.
أُطْلُبُ الْعِلْمِ مِنَ الْمَهْدِ أِلَى الَّلحْدِ
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”
Dari banyak kata yang kami sampaikan, pastilah ada kurangnya karena manusia adalah tempatnya salah dan hanyalah Allah Yang Maha Sempurna. Jika baik maka ambillah dan jika itu sesuatu buruk maka buanglah jauh-jauh. Atas segala perhatiannya kami ucapkan Syukron Jazaakumullah Khairon Katsir.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَ وَ بِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاأِلَهَ أِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ أِلَيْكَ,
ن وَ لْقَلَمِ وَ مَا يَسْطُرُوْنَ
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُوَ


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERGAULAN PRIA DAN WANITA DALAM ISLAM

MAKNA, HUKUM, DAN MANFA’AT HIJAB, SERTA AZAB BAGI PEREMPUAN YANG TIDAK MEMAKAINYA